Copyrighted 2022 by DPD IPeKB Jatim. All rights reserved

IPeKB JATIM Kerja Cerdas Sejahtera

 Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Bupati Mojokerto

Turun Langsung dalam Percepatan Penurunan Stunting melalui Dashat

           Percepatan Penurunan Stunting haruslah dilakukan di berbagai lini dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB yang dimiliki oleh BKKBN dalam bentuk kegiatan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting).

      Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto mengundang Penyuluh KB pendamping Kampung KB, Ketua Tim Penggerak Desa dan Kader Kampung KB, masing-masing kecamatan 1 perwakilan. Selain itu juga diundang 25 PUS dari keluarga beresiko stunting yang menerima manfaat untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan balita di Wilayah pelaksanaan kegiatan, yaitu di Desa Domas Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.

            Pada acara tersebut, Kepala Dinas P2KBP2, Sugeng Nuryadi, S.Sos, MM sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan laporan kegiatan dilanjutkan Dra Maria Ernawati, MM menyampaikan tentang pentingnya gerakan dashat dan juga pentingnya pemantauan di keluarga yang mendapatkan makanan dari dapur dashat, agar makanan benar-benar dikonsumsi oleh sasaran bukan keluarga yang lain.

 

     dr. Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto sebagai narasumber menyampaikan tentang pentingnya gizi yang dimulai dari ibu hamil agar jangan sampai melahirkan anak stunting. Karena jika bayi lahir dengan Berat badan kurang dari 2500 gram akan sulit membesarkannya. Kemudian usia rawan anak stunting adalah di usia 1 tahun ke atas.

      Di saat anak sudah mulai berjalan dan mudah terjangkit infeksi. Karena penyebab stunting sebenarnya hanya 2, yaitu kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Sehingga pembiasaan anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan mencuci mainan secara berkala adalah upaya untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu hamil dan juga balita.

        Acara diakhiri dengan praktik pembuatan menu makanan sehat yang bisa dipraktikan di dapur dashat masing-masing desa. Yaitu menu Baso Rambutan dengan bahan daging ayam, udang, jamur kuping dan  wortel. Serta menu bubur singkong saus jeruk. Diharapkan menu makanan sehat membudaya di tengah-tengah masyarakat. Para  orangtua yang memberi asupan makanan dengan slogan “asal mau” sudah tidak berlaku lagi. Karena pada hakikatnya anak akan mudah makan asalkan orangtua memberikan tahapan pemberian makanan dengan benar. Sejak ASI eksklusif saja selama 6 bulan, dilanjutkan MP ASI berupa bubur susu sampai 8 bulan dilanjutkan bubur kasar hingga 1 tahun dan kemudian makanan sama dengan makanan orang dewasa. Terkadang terlalu banyak kudapan yang manis dan gurih juga akan mempengaruhi selera makan anak. Diharapkan edukasi menu makanan sehat melalui dashat bisa merubah pola pikir para orangtua dan menurunkan angka stunting hingga 14 persen sesuai target nasional.

 

Fitria Agustiningtyas, S.Si – PKB Kab. Mojokerto

 

Semua Artikel